Mekanisme koping menunjuk pada baik mental maupun perilaku,
untuk menguasai, Mentoleransi, mengurangi, atau minimalisasikan suatu situasi
atau kejadian yang penuh tekanan. mekanisme coping merupakan suatu
proses dimana individu berusaha untuk menanggani dan menguasai situasi
stres yang menekan akibat dari masalah yang sedang dihadapinya dengan cara
melakukan perubahan kognitif maupun perilaku guna memperoleh rasa aman
dalam dirinya.
Jenis mekanisme koping
Para ahli menggolongkan dua strategi coping yang biasanya digunakan oleh individu, yaitu: problem-solving focused coping, dimana individu secara aktif mencari penyelesaian dari masalah untuk menghilangkan kondisi atau situasi yang menimbulkan stres; dan emotion-focused coping, dimana individu melibatkan usaha-usaha untuk mengatur emosinya dalam rangka menyesuaikan diri dengan dampak yang akan
diitmbulkan oleh suatu kondisi atau
situasi yang penuh tekanan. Hasil penelitian membuktikan bahwa individu
menggunakan kedua cara tersebut untuk mengatasi berbagai masalah yang menekan
dalam berbagai ruang lingkup kehidupan sehari-hari (Lazarus & Folkman,
1984). Faktor yang menentukan strategi mana yang paling banyak atau sering
digunakan sangat tergantung pada kepribadian seseorang dan sejauhmana tingkat
stres dari suatu kondisi atau masalah yang dialaminya. Contoh: seseorang
cenderung menggunakan problem-solving focused coping dalam menghadapai
masalah-masalah yang menurutnya bisa dikontrol seperti masalah yang berhubungan
dengan sekolah atau pekerjaan; sebaliknya ia akan cenderung menggunakan
strategi emotion-focused coping ketika dihadapkan pada masalah-masalah
yang menurutnya sulit dikontrol seperti masalah-masalah yang berhubungan dengan
penyakit yang tergolong berat seperti kanker atau Aids. Jenis mekanisme koping
Para ahli menggolongkan dua strategi coping yang biasanya digunakan oleh individu, yaitu: problem-solving focused coping, dimana individu secara aktif mencari penyelesaian dari masalah untuk menghilangkan kondisi atau situasi yang menimbulkan stres; dan emotion-focused coping, dimana individu melibatkan usaha-usaha untuk mengatur emosinya dalam rangka menyesuaikan diri dengan dampak yang akan
Hampir senada dengan penggolongan jenis coping seperti dikemukakan di atas, dalam literatur tentang coping juga dikenal dua strategi coping ,yaitu active & avoidant coping strategi (Lazarus mengkategorikan menjadi Direct Action & Palliative). Active coping merupakan strategi yang dirancang untuk mengubah cara pandang individu terhadap sumber stres, sementara avoidant coping merupakan strategi yang dilakukan individu untuk menjauhkan diri dari sumber stres dengan cara melakukan suatu aktivitas atau menarik diri dari suatu kegiatan atau situasi yang berpotensi menimbulkan stres. Apa yang dilakukan individu pada avoidant coping strategi sebenarnya merupakan suatu bentuk mekanisme pertahanan diri yang sebenarnya dapat menimbulkan dampak negatif bagi individu karena cepat atau lambat permasalahan yang ada haruslah diselesaikan oleh yang bersangkutan. Permasalahan akan semakin menjadi lebih rumit jika mekanisme pertahanan diri tersebut justru menuntut kebutuhan energi dan menambah kepekaan terhadap ancaman.
Faktor yang Mempengaruhi Strategi Coping
Cara individu menangani situasi yang mengandung tekanan ditentukan oleh sumber daya individu yang meliputi kesehatan fisik/energi, keterampilan memecahkan masalah, keterampilan sosial dan dukungan sosial dan materi.
- Kesehatan
Fisik :
Kesehatan merupakan hal yang penting, karena selama dalam usaha mengatasi
stres individu dituntut untuk mengerahkan tenaga yang cukup besar
- Keyakinan
atau pandangan positif : Keyakinan menjadi sumber daya psikologis yang
sangat penting, seperti keyakinan akan nasib (eksternal locus of control)
yang mengerahkan individu pada penilaian ketidakberdayaan (helplessness)
yang akan menurunkan kemampuan strategi coping tipe : problem-solving
focused coping
- Keterampilan
Memecahkan masalah : Keterampilan ini meliputi kemampuan untuk
mencari informasi, menganalisa situasi, mengidentifikasi masalah dengan
tujuan untuk menghasilkan alternatif tindakan, kemudian mempertimbangkan
alternatif tersebut sehubungan dengan hasil yang ingin dicapai, dan pada
akhirnya melaksanakan rencana dengan melakukan suatu tindakan yang tepat.
- Keterampilan
sosial :
Keterampilan ini meliputi kemampuan untuk berkomunikasi dan bertingkah
laku dengan cara-cara yang sesuai dengan nilai-nilai sosial yang berlaku
dimasyarakat.
- Dukungan
sosial :
Dukungan ini meliputi dukungan pemenuhan kebutuhan informasi dan emosional
pada diri individu yang diberikan oleh orang tua, anggota keluarga lain,
saudara, teman, dan lingkungan masyarakat sekitarnya
- Materi : Dukungan ini meliputi sumber
daya daya berupa uang, barang barang atau layanan yang biasanya dapat
dibeli.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar